Wednesday, July 30, 2008

what should i do?..

Wuaaahhh lama juga gak nulis blog...!!
Banyak banget yang musti ditulis, apalagi abis pulang mudik gini. Walo gw dan suami mendapatkan banyak unexpected things yang bikin sesek dada dan otak, at least kami dah seneng bisa jalan2 ke
Bandung dan Bali, bisa ketemu temen dan sahabat, dan juga bisa ketemu saudara2 yang bisa menghargai pendapat orang lain. Next time, pengennya suami sih pas liburan langsung ke Bali dan nginep cuman seminggu aja di cimanggis.

Kalo dipikir2 yang namanya liburan itu ya menikmati hasil kerja keras, tabungan dan waktu yang sempit buat menghibur diri..tapi toh, tetep aja gak bisa menghindar dari terjadinya konflik, hanya karena beberapa pihak pengen memaksakan kehendak tanpa bersedia mendengarkan omongan ato penjelasan kami. Apalagi gue-nya, yang disebut2 salah dalam memberikan penjelasan/terjemahan ke suami hingga menimbulkan perselisihan, padahal yang hidup dan paling banyak berkomunikasi sehari2 dengan suami ya aku, istrinya. Eh alhasil, para pihak itu malah maunya say hello ke suami, dan gak menggubris aku.. yang justru bikin suami mencap mereka bertingkah too childish..Emang enak?????
Dan malah suamiku bilang, para pihak itu sama sekali gak ngerti bahasa Inggris..!! hua haha ..jadi ketawa! Ketahuan siapa yang lebih "bego"! (mohon maaf aja).

Kalo mau jujur, para pihak itu kok baiknya pas butuh uang ya?? Apalagi salah satu pihak yang dipercaya untuk mengurus menyelesaikan beberapa tagihan, ternyata masih ada tagihan yang belum diselesaikan dengan beribu macam alasan..tapi gak pengen suamiku tahu (yang gak mungkin2 amat ya!). Mudahan aja namaku gak di black list gara2 ketidak becusannya mengurus keuanganku, padahal juga pengiriman biaya2nya selalu aku dan suami lakukan dengan teratur tiap bulannya.
Bisa dibayangin betapa itu membuat lunturnya kepercayaan suami terutama kepada para pihak tersebut..aku sendiri gak pernagk mempengaruhi ato mengatur jalan pikiran suami, tapi karena dia melihat langsung apa yang terjadi selama kami tinggal disana, membuatnya berpikir betapa para pihak itu melecehkan dan merendahkan istrinya sendiri dengan pikiran mereka yang kerdil dan tidak manusiawi. 

Sampai2 komen suami adalah, kalo mereka mengelu2kan tentang 'human rights', harusnya mereka benahi diri mereka sendiri dulu, baru heboh membenahi orang lain..Karena perlakuan mereka terhadap orang2 yang mereka sebut sebagai 'orang belakang' sangat gak manusiawi. Dari makanan yang diberikan berbeda dengan 'orang dalam', mencap mereka sebagai orang2 yang bodoh, sampai teror ketakutan dengan bentakan2 atau tamparan yang mereka hadapi setiap hari. Padahal karena jasa 'orang2 belakang' itulah para pihak2 'dalam' bisa ongkang2 kaki..Tanpa harus capek kerja fisik.

Wah begitu bobroknya tingkah para pihak itu, begitu suamiku selalu berkata. Omongan jujur berdasarkan realita walo cukup bakal bikin panas kuping, jujur itu memang gak selalu manis..
Tapi setidaknya, sejak aku berumah tangga..aku jadi belajar banyak bahwa komunikasi saling terbuka dan mau menghargai pendapat orang lain adalah kunci dalam membangun kasih sayang dan saling pengertian pada semua pihak.
Betapa bahagianya aku melihat kenyataan bahwa suamiku akhirnya melihat dan mendengar dengan kepalanya sendiri bagaimana para pihak itu memperlakukan aku. Dan andai para pihak itu tahu bagaimana komentar dari para kerabatnya sendiri tentang diri mereka, mungkin akan bikin mereka sadar apa yang mereka lakukan dan ucapkan selama ini terhadap orang lain. Mungkin juga mereka gak bakal sadar, tapi at least, saya bersykur telah melakukan hal yang benar; STAND UP FOR THE RIGHTS. 

Sunday, March 16, 2008

Hari-hari bersama Naila..



Menjadi seorang ibu, adalah hal yang dulu saya pikir tidak sanggup lakukan. Semuanya berubah setelah kelahiran putri tercinta kami, Naila. Sampai saat ini, diusianya 8 minggu 5 hari, banyak hal yang terjadi dalam kehidupan tumbuh kembangnya. Naila semakin berat dan panjang badannya, semakin rajin berceloteh khas bayi, semakin sering tersenyum dan tertawa. Buat saya, melihatnya tersenyum dan tertawa bisa menghilangkan rasa letih dan lelah yang begitu luar biasa saya rasakan. Benar kata orang, anak adalah permata dan pelangi buat orang tuanya.
Kadang tanpa alasan yang jelas, saya bisa tiba2 menangis saat menatap Naila yang tertidur pulas dipangkuan bundanya. Betapa saya merasa bisa bersumpah melakukan apa saja demi putri tercinta. Betapa saya jadi ingat lagu "Kasih Ibu, kepada beta, tak terhingga sepanjang masa. Hanya memberi, tak harap kembali..bagai sang surya menyinari dunia.."
Membuat saya begitu rindu pada Ibu. Dan bahwa saya bertekat akan membahagiakan Naila sampai kapanpun. Bahwa saya ingin membuat dia tahu betapa bundanya begitu mencintainya.

Walau begitu banyak cobaan dan kesedihan yang saya alami selama di perantauan ini, diantara sekian kebahagiaan yang pernah saya rasakan, membuat saya merasa Naila menjadi kekuatan yang luar biasa untuk bertahan. Dari sejak hamil dan melihatnya hadir di dunia, hanya dialah yang membuat saya tabah dan bertahan serta tidak lupa terus berdoa kepada Yang Kuasa.
Anakku Naila, bunda begitu bersyukur dan berterima kasih karena dikau adalah penguat dan pelipur lara hati bunda saat bunda merasa begitu berduka.

Saturday, January 19, 2008

Our New Born Baby



Semuanya dimulai saat ketubanku pecah jam 12 malem, tanggal 14 Januari 2008. Tapi karena begitu seringnya aku harus ke rumah sakit on and off tanpa ada tanda2 kelahiran pada saat2 hamil dulu, aku memilih menunggu stronger sign dari sekedar rembesan air ketuban. Sampai akhirnya pada jam 01.30 tanda itu datang, dan membuat kami segera pergi dan tiba di rumah sakit jam 02.00 (15 Januari 2008). Pada saat itu aku ternyata sudah pembukaan 4, dan dokter bilang kalo sampai 2 jam ke depan masih pembukaan 4, maka aku harus menjalani operasi caesar karena air ketubanku berwarna kecoklatan menandakan bayi dalam keadaan stress. Jam 04.00 pembukaan 6, jam 10.00 pembukaan 8 dan jam 11.00 pembukaan 10 dan midwife-nya bilang jam 12.00 sudah mulai harus nge-push.
Selain suami, ada 4 orang lain yang membantu proses kelahiran bayiku. Sepertinya mereka juga pada kompakan untuk gets me annoyed supaya bisa nge-push lebih kuat dan bertenaga.
Tepat pada jam 12.52 tanggal 15 Januari 2008, bayi kami lahir dan begitu lansung diletakkan di dadaku, membuat aku menangis begitu bahagianya dan tak henti2nya mengucap syukur. Setelah itu segala macam pemeriksaan kondisi kesehatan ibu dan bayi dimulai. Kami berdua sebelumnya telah sepakat untuk memberi nama bayi kami Naila Almira Putri Wright.

Karena Hb-ku rendah (7 koma sekian) dan birth canal-nya harus digunting aku kehilangan banyak darah, dan mereka tidak memutuskan aku untuk tinggal di rumah sakit sampai kondisi kesehatanku kembali normal.
Alhamdulillah akhirnya setelah begitu bosennya tinggal di rumah sakit tapi tidak akan pernah membuatku bosen memandang Naila, aku di perkenankan pulang ke rumah.
Sambutan keluarga suami begitu di luar perkiraan setelah mereka melihat Naila, yang membuat aku lagi2 berucap syukur atas begitu besarnya berkah yang Allah SWT berikan kepada kami.
Mudah2an niat aku untuk memberi ASI ekslusif selama 6 bulan dan memberikan yang terbaik buat Naila dapat terwujud dan mendapat restu dari Allah Sang Maha Kuasa.
Buat kami dan aku khususnya, Naila adalalah karunia terbesar dan terindah yang pernah kami terima.

Monday, October 08, 2007

If any of you need..

Benernya aku cuman mau bantuin temenku (walo dia gak pernah minta), dia orang yang paling dicari kalo komputer ngadat di kos2an dulu :D Sampai suamiku bilang, "wah, untung banget ya ada Rondi. Kalo nggak bakal kelabakan kalo komputer anak2 kos pada rusak"
Enak minta tolong ama dia, secara professional atau pertemenan, dia baik dan gak neko2 orangnya. Tipe orang yang bakal menuntaskan apapun yang sudah dimulai, dan gak suka nunda2 pekerjaan. Amat sangat "low profile" for someone as smart and fully talented as he is.
Aku malah bilang ama dia, kalo skill yang dia punya harganya bakal tinggi banget kalo di negara dimana aku dan suami tinggal sekarang. Karena segalanya dihargai, dan kita harus musti bayar tenaga labour perjam-nya. Soalnya aku juga sempet keteteran waktu kompi di rumah kami rusak, charge gede banget..hampir setara dengan beli komputer baru!

Anyway, ini link dia http://www.forgaxen.com/

And buat Rondi, tambah sukses ya!

Friday, September 21, 2007

Habits

Mmm..
Lega karena akhirnya kompinya kembali 'sehat' seperti semula. Walo biaya perbaikannya gede amaat !
Mm tentang my habits, banyak yang berubah setelah aku menikah. Tapi aku coba masukin aja deh, baik yang berubah setelah menikah atau tetep aja. Diantaranya:
1. Seneng beberes, baik cuci piring ato bersihin rumah.
Kalo dah liat sesuatu kotor dikit pasti langsung 'bergerak' untuk segera ngeberesin. Suka bikin suami gemes karena dia pengen ngeliat aku banyak istirahat, apalagi pas hamil gini.

2. Seneng masak, nyiapin bekal buat suami kerja, bikinin minum teh campur susu (ini yang berubah sejak aku menikah) tiap dia dirumah dan sort out all his paper works and our expenses.

3. Kalo suami lagi off, kesempatan tidur lebih panjang dan 'molor'.
Soalnya saat itu suami juga pasti masih tepar di tempat tidur.

4. Kebiasaan bilang 'eh mamak' tiap kesandung, kepentok, kejeduk ato kaget.
Untungnya gak ngomong jorok dan sumpah serapah :D

5. Suka ngomel dalam bahasa Indonesia kalo lagi 'berantem' ato sebel ama suami.
Karena aman dan gak akan bikin tambah keruh suasana, soalnya dia pasti langsung ketawa kalo udah denger koleksi bahasa Indonesia-ku.

6. Suka ngupil.
Wah maaf, tapi susah ngilangin kebiasaan itu. Walo kalo di depan suami dan handai taulannya masih berusaha 'menahan diri'.

7. Cepet terharu.
Sama semua cerita dan film (walopun kartun), dan apapun tentang anak2, keluarga dan persahabatan. Apalagi semenjak hamil gini, tambah2 hamilnya, sampai bikin suami suka gregetan sendiri :P

8. Seneng ngobrol dan lebih banyak berdoa ama 'dedek' di perut.
Nanyain sedang ngapain, ngusap2 perut dan nyanyiin lagu anak2.


p.s. benernya nambah lagi sih, kalo 'diijinkan'
9. Paling bego urusan hitung menghitung matematika.
Dah keder aja bawaanya.

Yang mau aku tag buat tulisan ini kayaknya gak ada. Abis aku gak tahu cara nge-link blognya temen2. Jadi mohon dimaklum dan dimaafkan.



Friday, August 31, 2007

Hari-hari bersama calon bayi..


Kemaren, saya tiba2 jatuh pingsan di lantai dapur saat menunggu suami berangkat kerja.Gak tahu kenapa, saya merasa begitu pusing dan sekedar buat ngasih tahu suami bahwa saya merasa pusing beratpun gak sempet. Suami (seperti yang dia ceritakan pada saya setelah saya siuman setelah 20 menit sempat tidak sadar) begitu paniknya, dan berteriak memanggil2 nama saya. Dan diapun segera menelpon 999 (seperti 911 di US) untuk minta didatangkan ambulan.Alhamdulillah dalam 3 menit setelah suami telpon, ambulan datang dengan 2 paramedic. Alhamdulillahnya lagi saya bermukim di negara dimana pelayanan kepada masyarakat adalah nomer 1, dan dimana segala perawatan kesehatan (termasuk ambulan dan rumah sakit) bebas biaya. Kecuali untuk alasan kosmetika semacam bedah plastik.
Sempet merasa bersalah terhadap suami karena membuat dia tidak masuk kerja hari itu. Tapi yang membuat saya terharu adalah mendengar komennya "don't be silly..!! your life is much more precious than anything".
Di dalam ambulanpun detak jantung dan pasokan oksigen saya terus dipantau dan paramedic terus membuat catatan detik ke detik perkembangan kesehatan saya.

Setelah ambulan yang membawa saya, suami dan paramedic tiba di rumah sakit, saya segera dimasukkan ke emergency room. Disana perawat dan dokternya segera memeriksa ECG (yang berkenaan dengan jantung), syaraf, paru2, darah dan urine saya. Singkatnya, hasil akhir adalah saya menderita tekanan darah rendah dan diwajibkan minum air minimal 2 liter sehari. Apalagi saat ini saya sedang mengandung. Dan alhamdulillah setelah pemeriksaan (yang hasilnya cukup melegakan) menyeluruh itu selesai, saya dan suami diperkenankan kembali pulang ke rumah dengan pesan hari itu saya harus total bedrest.

Hari ini kami musti kembali ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan ultra sound. Betapa senangnya (sampai menangis) saat saya dan suami melihat kondisi bayi yang jauh lebih besar dari terakhir kalinya USG, dan mengetahui bahwa semuanya (termasuk ruang jantung, ginjal, otak dan tulang sendi bayi) terlihat normal dan sehat.
Dari awal sejak kami mengetahui bahwa saya hamil, kami semakin merasa apapun yang Allah berikan baik laki2 ataupun perempuan, akan merupakan berkah luar biasa bagi kami. Dan dari hasil USG tadi siang yang menunjukkan jenis kelamin perempuan, kami merasa begitu bersyukur betapa karuniaNya datang bertubi2 kepada kami, betapa Allah sangat menyayangi kami berdua.

Alhamdulillah terima kasih hamba haturkan padaMu Ya Allah, bahwa hamba berdua telah diberi kepercayaan mempunyai keturunan yang kami harapkan lahir dengan sehat dan selamat.

Anakku Naila, ayah dan bunda sangat menyayangimu..


Saturday, August 18, 2007

17-an di England


Tanggal 17 Agustus kemaren, saya dan suami pagi2 bangun jam 5 (sampai sengaja melewatkan sarapan pagi dan minum teh) dan berangkat dengan kereta cepat jam 6 dengan tujuan Wisma Nusantara (beralamat di Bishop Avenue, Bishop Grove N2 0BP, London). Hari itu saya dan suami selain tujuan utama, jujur saja, kembali untuk bisa mencicipi semua jenis makanan Indonesia yang menggugah selera, juga untuk merayakan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1945 bersama seluruh masyarakat Indonesia yang tinggal di Inggris.
Rute yang di tempuh dengan kereta api dari Benfleet station-Frenchurch station. Dan by underground train, through Frenchurch station-Tower Hill-King's Cross/St. Pancras station-East Finchley station.
Kami memutuskan naik kereta api karena dengan pertimbangan bahwa kemaren bukan hari libur bagi negara Inggris itu sendiri, dan betapa mahalnya kalo kami harus bayar parkir.
Dengan bismillah dan tanya bagaimana untuk bisa sampai dengan selamat ke tujuan dengan petugas loket kereta api beberapa kali untuk memastikan nomer platformnya, kami pun berangkat pagi itu dengan sedikit semangat bahwa saya terutama, akan bertemu dengan banyak orang Indonesia dan lebih mengenal lebih dekat tentang mereka.

Sesampai di East Finchley station, suami menganjurkan agar mampir ke cafe untuk sekedar menikmati secangkir besar teh susu hangat di pagi hari. Dan kami teruskan perjalanan dengan berjalan kaki yang normalnya hanya 10 menit kalo suami sendiri yang menempuh perjalanan itu, dan karena berjalan dengan ibu hamil seperti saya, jarak tempuhnya menjadi 20 menit.

Kami juga baru tahu bahwa lokasi Wisma Nusantara ini (semacam guest house untuk para tamu kedutaan) terletak di area termahal di London. Dengan lokasi sedikit menjorok kedalam dari jalan raya, membuat kami yang belum pernah kesana agak kesulitan menemukan bangunan tersebut.

Saat kami tiba, kami berkenalan dengan Bapak M.R. Sihbudi (Education Attache, Atase Bidang Pendidikan), yang akhirnya membuat kami juga berkenalan dengan Ibu Asmana (staff bendahara kedutaan) dan Bapak Idris yang dengan senang hati menawarkan kami untuk singgah ke rumah beliau saat kami ke London lagi suatu saat nanti, Ibu Imelda, Ibu Betsy yang juga sama2 menawarkan kami untuk singgah ke Kent daerah mereka tinggal kapanpun kami mau, mantan Duta Besar Libya untuk Negara Inggris dan 2 orang putrinya serta para atase Kedutaan Besar Republik Indonesia lainnya, bahkan Bapak pemimpin barisan. Upacara bendera ini dipimpin oleh Duta Besar Indonesia
Bapak DR. Raden Mohammad Marty Muliana Natalegawa, B.SC, M.PHIL.
Saat upacara berlangsung, ingatan saya kembali ke jaman waktu masih sekolah dulu. Saat kami selalu dan wajib mengikuti upacara bendera setiap hari Senin dan pada setiap hari peringatan nasional lainnya seperti Hari Kemerdekaan, Hari Pendidikan Nasional, Hari Kebangkitan Nasional dan lain sebagainya. Dulu, upacara bendera semacam itu kadang menjadi beban buat saya saat itu, karena harus berdiri berjam2. Entah saat itu sebagai petugas pembaca Naskah Pembukaan UUD '45, petugas pembaca Doa, petugas pemimpin lagu kebangsaan ataupun sebagai peserta upacara.

Tapi kali ini suasananya begitu terasa berbeda. Apalagi saat lagu Kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan, dan juga lagu2 nasional semacam Tanah Airku (kalo tidak salah), gak kerasa kalo itu bisa membuat saya menangis.
Terus terang dengan datang ke acara seperti ini membuat saya jauh mencintai Indonesia lebih dalam lagi. Bahwa pada acara santap bersama, saya tetep mencari tumis kangkung dan tahu bacem, betapa saya menghabiskan 1 porsi asinan Bogor, sate ayam ayam yang begitu saya dan suami gandrungi, betapa saya ngiler melihat kering tempe tergeletak di meja begitu manisnya, kerupuk udang, rendang daging sapi dan kamipun berdua berkali-2 menikmati beberapa gelas es campur.

Saat kami kembali ke rumah pada jam 10 malam, hati dan kepala kami dipenuhi rasa suka cita dan syukur bahwa kami bisa datang ke acara Hari Kemerdekaan Indonesia ini.

Mengenang Indonesia dengan begitu kompleksnya masalah yang terjadi didalamnya, bahwa saya tetap merasa Indonesia adalah "Tanah Airku tidak kulupakan, kan terkenang selama hidupku. Biarpun saya pergi jauh, tidakkan hilang dari kalbu..."